Jumlah dan Sebaran Penduduk
Penduduk merupakan subjek atau sasaran dan sekaligus sebagai objek atau pelaku kegiatan ekonomi yang melaksanakan proses pembangunan. Keberadaan peran ganda demikian menempatkan penduduk pada posisi sentral dalam setiap langkah kebijakan dan strategi pembangunan. Jumlah penduduk yang besar harus disertai dengan kualitas yang tinggi sehingga keberadaannya dapat menjadi modal dasar proses pembangunan, bukan sebaliknya penduduk justeru dipandang sebagai beban pembangunan. Pemikiran demikan harus menjadi dasar pijakan dalam perumusan kebijakan dibidang kependudukan dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia.
Jumlah penduduk Kabupaten Kerinci pada tahun 2009 tercatat sebesar 235.418 jiwa terdiri atas 118.766 jiwa perempuan dan 116.652 jiwa laki-laki yang tersebar di 12 kecamatan. Total jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Kayu Aro dan Siulak, sementara jumlah penduduk paling sedkit ditemukan di Kecamatan Gunung Kerinci dan Gunung Tujuh. Proporsi penduduk laki-laki dan perempuan pada setiap wilayah kecamatan relatif berimbang, namun pada sebagian besar kecamatan, jumlah penduduk perempuan sedikit melebihi jumlah penduduk laki-laki. Jumlah penduduk laki-laki hanya melebihi jumlah penduduk perempuan pada empat kecamatan yaitu Kecamatan Gunung Raya, Sitinjau Laut, Kayu Aro dan Gunung Tujuh. Kecenderungan ini berkatian langsung dengan karakteristik angka harapan hidup kaum perempuan yang umumnya lebih tinggi dari pada kaum laki-laki.
Variasi jumlah penduduk pada setiap kecamatan dan variasi luas wilayahnya menyebabkan terjadinya ketimpangan kepadatan penduduk antar kecamatan dengan kepadatan tertinggi ditemukan di Kecamatan Depati Tujuh diikuti Kecamatan Sitinjau Laut, sementara kecamatan dengan kepadatan terendah adalah Kecamatan Gunung Raya dan Kecamatan Gunung Kerinci. Dua kecamatan yang disebut terdahulu merupakan kecamatan dengan wilayah tersempit, sedangkan Kecamatan Gunung Raya memiliki wilayah paling luas. Secara rata-rata tingkat kepadatan penduduk adalah sebesar 62 jiwa per Km persegi, namun ketika dikeluarkan areal TNKS, kepadatan penduduk Kabupaten Kerinci mencapai 123 jiwa per Km persegi. Angka ini tergolong cukup tinggi menempati urutan terpadat kedua setelah Kota Jambi.
Struktur Usia Penduduk
Struktur usia penduduk menunjukkan sebaran penduduk berdasarkan kelompok usianya yang secara garis besarnya terbagi ke dalam tiga yaitu usia belum produktif, usia produktif dan usia tidak produktif (usia lanjut). Kelompok usia belum produktif adalah penduduk berusia 0-14 tahun yang jumlahnya mencapai 66.209 jiwa atau sekitar 28,12 persen dari total jumlah penduduk. Kelompok penduduk usia produktif adalah penduduk yang termasuk ke dalam usia kerja yaitu berumur 15-64 tahun. Kelompok usia ini merupakan tulang punggung perekonomian yang secara produktif melakukan aktivitas ekonomi untuk memperoleh pendapatan. Jumlah penduduk kelompok usia ini mencapai 157.922 jiwa atau 67,08 pesen dari total jumlah penduduk. Penduduk yang termasuk ke dalam kelompok usia tidak produktif atau usia lanjut adalah penduduk yang berusia 65 tahun ke atas yang jumlahnya mencapai 11.287 jiwa atau 4,79 persen.
Angka-angka di atas menunjukkan bahwa struktur umur penduduk Kabupaten Kerinci masih memberat pada usia muda. Proporsi penduduk usia sekolah (5-19 tahun) mencapai 28,39 persen dari total jumlah penduduk. Bila ditambahkan dengan penduduk usia pendidikan tinggi (20-24 tahun) jumlahnya mencapai 87.192 jiwa atau 37,04 persen dari total jumlah penduduk. Hal ini berimplikasi pada perlunya penyediaan fasilitas pendidikan dan pelatihan secara lebih memadai dengan kualitas yang relatif lebih baik untuk menjamin kualitas pendidikan kelompok generasi muda.
Proporsi kelompok usia produktif telah mencapai lebih dari separoh dari jumlah penduduk. Kelompok ini adalah bagian dari penduduk yang diharapkan dapat bekerja secara produktif untuk mendorong aktivitas ekonomi dan menghasilkan pendapatan yang layak untuk membiayai kehidupan seluruh penduduk. Konsekuensinya harus tersedia lapangan kerja yang mencukupi dan sesuai dengan keahlian pekerja untuk memaksimalkan peluang kelompok penduduk usia produktif bekerja dan menghasilkan tingkat pendapatan yang cukup memadai bagi kesejahteraan seluruh penduduk.
Penduduk berusia tidak produktif masih relatif kecil, namun seiring dengan perjalanan waktu jumlah kelompok penduduk ini akan terus meningkat dimasa yang akan datang sehingga diperlukan langkah-langkah antisipatif dalam pelayanan bidang kesehatan dan jaminan hari tua. Kelompok penduduk usia lanjut bersama kelompok penduduk usia 0-14 tahun merupakan kelompok usia tidak produktif yang jumlah keseluruhannya mencapai 77.496 jiwa. Kedua kelompok usia ini menjadi beban tanggungan kelompok usia produktif. Bila dihitung rasionya terhadap kelompok usia produktif diperoleh Angka Beban Ketergantungan sebesar 49,07 %. Angka ini menunjukkan bahwa setiap dua orang penduduk usia produktif menanggung beban menghidupi satu orang penduduk usia tidak produktif.
Penduduk merupakan subjek atau sasaran dan sekaligus sebagai objek atau pelaku kegiatan ekonomi yang melaksanakan proses pembangunan. Keberadaan peran ganda demikian menempatkan penduduk pada posisi sentral dalam setiap langkah kebijakan dan strategi pembangunan. Jumlah penduduk yang besar harus disertai dengan kualitas yang tinggi sehingga keberadaannya dapat menjadi modal dasar proses pembangunan, bukan sebaliknya penduduk justeru dipandang sebagai beban pembangunan. Pemikiran demikan harus menjadi dasar pijakan dalam perumusan kebijakan dibidang kependudukan dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia.
Jumlah penduduk Kabupaten Kerinci pada tahun 2009 tercatat sebesar 235.418 jiwa terdiri atas 118.766 jiwa perempuan dan 116.652 jiwa laki-laki yang tersebar di 12 kecamatan. Total jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Kayu Aro dan Siulak, sementara jumlah penduduk paling sedkit ditemukan di Kecamatan Gunung Kerinci dan Gunung Tujuh. Proporsi penduduk laki-laki dan perempuan pada setiap wilayah kecamatan relatif berimbang, namun pada sebagian besar kecamatan, jumlah penduduk perempuan sedikit melebihi jumlah penduduk laki-laki. Jumlah penduduk laki-laki hanya melebihi jumlah penduduk perempuan pada empat kecamatan yaitu Kecamatan Gunung Raya, Sitinjau Laut, Kayu Aro dan Gunung Tujuh. Kecenderungan ini berkatian langsung dengan karakteristik angka harapan hidup kaum perempuan yang umumnya lebih tinggi dari pada kaum laki-laki.
Variasi jumlah penduduk pada setiap kecamatan dan variasi luas wilayahnya menyebabkan terjadinya ketimpangan kepadatan penduduk antar kecamatan dengan kepadatan tertinggi ditemukan di Kecamatan Depati Tujuh diikuti Kecamatan Sitinjau Laut, sementara kecamatan dengan kepadatan terendah adalah Kecamatan Gunung Raya dan Kecamatan Gunung Kerinci. Dua kecamatan yang disebut terdahulu merupakan kecamatan dengan wilayah tersempit, sedangkan Kecamatan Gunung Raya memiliki wilayah paling luas. Secara rata-rata tingkat kepadatan penduduk adalah sebesar 62 jiwa per Km persegi, namun ketika dikeluarkan areal TNKS, kepadatan penduduk Kabupaten Kerinci mencapai 123 jiwa per Km persegi. Angka ini tergolong cukup tinggi menempati urutan terpadat kedua setelah Kota Jambi.
Struktur Usia Penduduk
Struktur usia penduduk menunjukkan sebaran penduduk berdasarkan kelompok usianya yang secara garis besarnya terbagi ke dalam tiga yaitu usia belum produktif, usia produktif dan usia tidak produktif (usia lanjut). Kelompok usia belum produktif adalah penduduk berusia 0-14 tahun yang jumlahnya mencapai 66.209 jiwa atau sekitar 28,12 persen dari total jumlah penduduk. Kelompok penduduk usia produktif adalah penduduk yang termasuk ke dalam usia kerja yaitu berumur 15-64 tahun. Kelompok usia ini merupakan tulang punggung perekonomian yang secara produktif melakukan aktivitas ekonomi untuk memperoleh pendapatan. Jumlah penduduk kelompok usia ini mencapai 157.922 jiwa atau 67,08 pesen dari total jumlah penduduk. Penduduk yang termasuk ke dalam kelompok usia tidak produktif atau usia lanjut adalah penduduk yang berusia 65 tahun ke atas yang jumlahnya mencapai 11.287 jiwa atau 4,79 persen.
Angka-angka di atas menunjukkan bahwa struktur umur penduduk Kabupaten Kerinci masih memberat pada usia muda. Proporsi penduduk usia sekolah (5-19 tahun) mencapai 28,39 persen dari total jumlah penduduk. Bila ditambahkan dengan penduduk usia pendidikan tinggi (20-24 tahun) jumlahnya mencapai 87.192 jiwa atau 37,04 persen dari total jumlah penduduk. Hal ini berimplikasi pada perlunya penyediaan fasilitas pendidikan dan pelatihan secara lebih memadai dengan kualitas yang relatif lebih baik untuk menjamin kualitas pendidikan kelompok generasi muda.
Proporsi kelompok usia produktif telah mencapai lebih dari separoh dari jumlah penduduk. Kelompok ini adalah bagian dari penduduk yang diharapkan dapat bekerja secara produktif untuk mendorong aktivitas ekonomi dan menghasilkan pendapatan yang layak untuk membiayai kehidupan seluruh penduduk. Konsekuensinya harus tersedia lapangan kerja yang mencukupi dan sesuai dengan keahlian pekerja untuk memaksimalkan peluang kelompok penduduk usia produktif bekerja dan menghasilkan tingkat pendapatan yang cukup memadai bagi kesejahteraan seluruh penduduk.
Penduduk berusia tidak produktif masih relatif kecil, namun seiring dengan perjalanan waktu jumlah kelompok penduduk ini akan terus meningkat dimasa yang akan datang sehingga diperlukan langkah-langkah antisipatif dalam pelayanan bidang kesehatan dan jaminan hari tua. Kelompok penduduk usia lanjut bersama kelompok penduduk usia 0-14 tahun merupakan kelompok usia tidak produktif yang jumlah keseluruhannya mencapai 77.496 jiwa. Kedua kelompok usia ini menjadi beban tanggungan kelompok usia produktif. Bila dihitung rasionya terhadap kelompok usia produktif diperoleh Angka Beban Ketergantungan sebesar 49,07 %. Angka ini menunjukkan bahwa setiap dua orang penduduk usia produktif menanggung beban menghidupi satu orang penduduk usia tidak produktif.
No comments:
Post a Comment
Kepada para teman Putra Qincay. Silahkan tinggalkan komentar teman disini ya!!!...